Ads 468x60px

Labels

Senin, 08 April 2013

IAIN Walisongo Siapkan Kurikulum Antikorupsi


SEMARANG - Menuju perubahan status menjadi Universitas Islam Negeri (UIN), IAIN Walisongo Semarang semakin mantap mengukuhkan diri sebagai kampus antikorupsi. Kebijakan untuk menjauhi korupsi itu berlaku bagi dosen, mahasiswa, dan karyawan.
Bukan itu saja, universitas juga tengah menyusun kurikulum pendidikan antikorupsi untuk diimplementasikan pada saat perkuliahan. IAIN Walisongo sudah mengajukan rencana penyusunan kurikulum pendidikan antikorupsi ke Kementerian Agama (Kemenag).
Rektor IAIN Walisongo Semarang Prof Muhibbin Noor pada upacara Dies Natalis Ke-43 di aula kampus III, Kamis (4/4) mengatakan, upaya untuk menyatakan sebagai kampus antikorupsi itu sudah dilakukan sejak 2012.
‘’Saya sudah berkoordinasi dengan jajaran pimpinan dan civitas academica untuk melaksanakan kebijakan itu. Kini semua sudah berjalan, sedangkan penyusunan kurikulum antikorupsi sudah diajukan ke Kementerian Agama untuk disetujui,’’ ungkapnya, seusai rapat senat terbuka.
Kurikulum yang diajukan ke Kemenag itu sekarang kini sedang dibahas dan rencananya akan menjadi kebijakan nasional. Sesuai dengan proyeksi, kebijakan kurikulum pendidikan antikorupsi akan diterapkan di perguruan tinggi agama Islam negeri dan swasta (PTAIN/S) di seluruh Indonesia.
Gandeng KPK
‘’Soal bentuk implementasi kurikulum, akan diintegrasikan atau dengan membentuk mata kuliah baru akan ditentukan oleh Kemenag. Namun apa pun bentuknya, IAIN Walisongo sudah siap baik dari segi materi maupun tenaga pengajar karena kami juga akan menggandeng KPK,’’ kata Muhibbin.
Kini, IAIN tengah menunggu pengesan kurikulum pendidikan antikorupsi tersebut. ‘’Ini tekad kami untuk memerangi korupsi di kalangan kampus sehingga jika sampai awal 2014 belum disahkan, kami akan menerapkan sendiri kurikulum tersebut,’’ tandas Muhibbin.
Pada rapat senat terbuka Dies Natalis Ke-43 IAIN Walisongo itu hadir pula Asisten III Bidang Kesra mewakili gubernur, Direktur Pendidikan Tinggi Islam Kemenag Prof Dede Rosada, dan rektor perguruan tinggi negeri swasta di Jateng.
Direktur Pendidikan Tinggi Islam Kemenag Prof Dede Rosyada menyatakan sangat mengapresiasi langkah IAIN Walisongo yang mengukuhkan diri sebagai kampus bebas korupsi. Mengenai pendidikan antikorupsi, Kemenag akan mengimplementasikan kurikulum antikorupsi di PTAIN/S seluruh Indonesia mulai September mendatang.
‘’Kami memang menggerakkan pendidikan antikorupsi di kampus tetapi kurikulum tersebut akan diintegrasikan dalam mata kuliah, bukan membuat mata kuliah baru,’’ ungkapnya. (K3-60)

sumber :http://www.suaramerdeka.com

Gubernur dan Walikota Hadiri Pagelaran Wayang Kulit di IAIN Walisongo


Semarang - Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo dan Walikota Semarang Hendi Hendrar Prihadi  menghadiri pagelaran wayang kulit yang didalangi oleh Ki Enthus Susmono dengan lakon Ontorejo Mbalelo di lapangan bola kampus 3 IAIN Walisongo Semarang, Ahad dini hari, (7/4).
Keduanya disambut Rektor IAIN Walisongo Prof Muhibbin dan Dirjend Kominfo RI, Drs Freddy H Tulung MUA. Acara ini terselenggara oleh Direktorat Jenderal  Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian KOMINFO RI bekerjasama dengan ikatan alumni IAIN Walisongo dalam rangka sosialisasi untuk membangun Indonesia damai. Pagelaran wayang mengusung tema deradikalisasi untuk membangun perdamaian di Indonesia.
Dalam sambutannya, Bibit Waluyo menandaskan bahwa radikalisme harus kita bendung dan hentikan bersama. Gerakan radikalisme harus kita sudahi karena berdampak pada maraknya tindakan teroris.