Ads 468x60px

Labels

Sabtu, 21 September 2013

Menteri Koperasi Motivasi Mahasiswa Berwirausaha

Semarang - Menteri Koperasi UKM RI Syarief Hasan memberi motivasi 2500 anggota koperasi mahasiswa (KOPMA) IAIN Walisongo Semarang dalam acara “Pendidikan 2500 Anggota Semangat Berkoperasi dan Wirausaha Dikalangan Mahasiswa Untuk Indonesia Mandiri”, kemarin.
Syarief Hasan mengajak mahasiswa agar berwirausaha. Menurutnya, kesadaran mahasiswa untuk berwirausaha sangat penting, sebab kesadaran itu akan berimbas baik terhadap kemajuan perekonomian Indonesia. “Saya senang bisa hadir di tengah-tengah mahasiswa yang memiliki jiwa muda untuk belajar berkoperasi dan mau berwirausaha,” tegasnya.
Ia menambahkan, kita harus mensosialisasikan bahwa salah satu usaha yang dapat mensejahterakan ialah dengan berkoperasi dan berwirausaha. Sehingga kesadaran mahasiswa dan masyarakat semakin tinggi tentang berwirausaha, maka Indonesia semakin maju dalam perekonomian seperti Cina.
“Hal yang paling terpenting bagi mahasiswa adalah harus bisa merubah mindset dari mencari pekerjaaan menjadi pencipta lapangan pekerjaan. Hidup adalah perjuangan di zaman yang semakin kompetitif maka kita harus siap berkompetisi dengan yang lainya,” tambahnya.

IAIN Walisongo Rangking 4 PTAIN Terbaik TeSCA 2013

Semarang - IAIN Walisongo meraih peringkat 4 perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) terbaik pemeringkatan perguruan tinggi yang telah mengembangkan dan mengimplementasikan teknologi informasi dan komunikasi atau ICT (Information and Communication Tecnology) oleh Telkom Smart Campus Award (TeSCA) Smartest Campus 2013.
Empat PTAIN yang menempati urutan TeSCA, pertama yaitu Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang menempati rangking 25 indeks 3900, peringkat kedua UIN Sunan Kalijaga meraih rangking 29 dengan indeks 3796, ketiga UIN Syarif Hidayatullah Jakarta rangking 50 dengan indeks 3.288. keempat IAIN Walisongo dengan rangking 88 dengan indeks 2.822.
IAIN Walisongo meraih rangking 88 dengan indeks 2822 dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia. IAIN berada dibawah Universitas Dharma Persada di peringkat 87. Hal itu bisa dibuktikan di website http://tescaindonesia.org.
Kepala Sub Bagian Humas, M Sirojuddin Munir mengatakan, pada tahun 2013 ini tim ICT IAIN sudah mengalami peningkatan. Peringkat ini berkat kerjasama semua tim ICT IAIN Walisongo. “bandwith di IAIN Walisongo sekarang sudah mencapai 105 Mbs. Kami berharap semua layanan dan kegiatan kampus harus berbasis ICT. Pada tahun 2014 rangking IAIN Walisongo diharapkan  semakin meningkat. Karena tenaga ICT dengan pusat informasi dan teknologi di IAIN bekerja secara maksimal,” tandasnya.
Munir mengharapkan, kedepan semua lini di IAIN Walisongo diusahakan memprioritaskan pada pengembangan teknologi dan informasi. Semua hasil karya dosen maupun mahasiswa baik berupa artikel atau jurnal diharapkan bisa dibuatkan jurnal online. “Dan semua fakultas harus mengutamakan ICT dalam kegiatan belajar mengajar,”.

Kamis, 05 September 2013

2.506 Maba Ikuti Pembukaan OPAK 2013

Semarang – 2.506 mahasiswa baru (Maba) mengikuti pembukaan orientasi pengenalan akademik dan kemahasiswaan (OPAK) 2013 pada Senin, (26/8) di Auditorium II Kampus III IAIN Walisongo Semarang.
OPAK tahun ini mengusung tema “Reinvensi Nalar Intelektual Pembebas Merawat dan Meruat Gerakan Mahasiswa Yang Berwawasan Kritis-Revolusioner” di handel sekitar 200 panitia dari DEMA dan SEMA IAIN Walisongo.
Kegiatan dibuka oleh Dr Musahadi Wakil Rektor I IAIN Walisongo Semarang.  Serta didampingi oleh Dr Ruswan Wakil Rektor  II, Dr Darori Amin, Wakil Rektor III, serta para Dekan Fakultas dan Wakil Dekan Fakultas yang ada di IAIN serta Pegawai Kemahasiswa IAIN Walisongo Semarang.
Musahadi menghimbau kepada Maba, agar mereka menjadi generasi yang lebih baik lagi. Generasi yang dapat membekali diri, guna mempersiapkan masa depan yang lebih cerah.
Generasi muda sekarang harus bisa menjadi Agen of change. Generasi yang menjadi sumber solusi dan perubahan bukan justru menjadi sumber masalah. Maka dari itu, bersungguh-sungguhlah menunut ilmu dan tak lupa diiringi juga kecerdasan akhlak yang baik pula,” tegasnya sambil dihujani tepuk tangan mahasiswa.
Dia menambahkan, sebagai mahasiswa harus memegang teguh tri etika kampus sebagai landasan pembentukan karakter dan moral mahasiswa. “Mahasiswa IAIN harus pinter dan bener, tidak pinter saja tapi tidak bener,” tambahnya.
Ia juga meminta kepada maba agar semangat dalam belajar dimana pun berada baik di dalam kampus maupun luar kampus. “Semoga maba tahun ini harus bisa lebih maju dari pada mahasiswa sebelumnya,” harapannya.
Untuk memancing semangat maba dalam menuntut ilmu, Musahadi memberikan beberapa contoh Dosen teladan IAIN Walisongo Semarang. Ia menceritakan ada sebagian Dosen IAIN  yang keluar masuk luar negeri, untuk melakukan riset dan menuntut ilmu disana yang kemudian ditularkan kepada anak didik mereka sepulang dari luar Negri.
Ketua panitia pelaksana Munadzif mengatakan, pelaksanaan OPAK tahun ini merupakan yang terbesar di kampus IAIN Walisongo Semarang.
Mahasiswa Jurusan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) itu juga menambahkan semoga dengan banyaknya Maba yang nantinya belajar di IAIN bisa membawa nama harum IAIN Walisongo. “Lagi-lagi bisa menjadi penerus generasi bagi bangsa ini,” harapannya. (Shodiqin)

Teliti Liana, Lianah Dosen biologi FITK Raih Doktor

Semarang - Meneliti Tanaman Merambat (Liana) Walikadap (Tetrastigmaglabratum) InangRaflesia, Lianah Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) IAIN Walisongo Semarang meraih gelar Doktor Ilmu Lingkungan Hidup di UNDIP.
Perempuan yang mengawali karier dari seorang guru SMP ini pun diuji pakar dan guru besar ilmu lingkungan atas disertasinya yang berjudul Kajian Implikasi Lingkungan Pemanfaatan Tumbuhan Walikadep (Tetrastigma Glabratum Blume Planch)Untuk Bahan Obat Tradisional.
Tim penguji terdiri atas Prof Dr dr Anies M Kes PKK, Prof Dr Ir Purwanto DEA (sekretaris), Prof Dr Sri Mulyani ESM Pd (penguji eksternal), dan Dr Drs Jafron W Hidayat MSc (penguji), Prof Dr Ir Sutrisno Anggoro MS (promotor), Dr Henna Rya Sunoko MES (kopromotor), dan Dr Munifatul Izzati MSc (kopromotor).
Tumbuhan wali­kadep (Tetrastigma glabratum) mulai langka bahkan nyaris punah. Pe­manfaatan pohon untuk antitoksin tanpa upaya pelestarian membuat pohon itu semakin sulit dijumpai.
Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, Lianah, mengaku berjuang keras menemukan dan merawat pohon itu sekaligus melaksanakan penelitian panjang demi menghindari kepunahan tumbuhan tersebut.
"Penelitian itu akhirnya ditulis menjadi bahan disertasi untuk meraih gelar Doktor Ilmu Lingkungan di Undip. Selain bisa membantu penyelamatan tumbuhan langka, saya juga berhasil menyelesaikan studi S-3," kata dia sehabis menjalani ujian promosi doktor di Gedung Pascasarjana Undip, akhir pekan lalu.
Penelitian mengenai walikadep dilakukan di Desa Blumah, Keca­mat­an Plantungan, Kendal yang berlokasi di lereng Gunung Prau wilayah Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Utara.
Dijadikan Obat
Penelitian menemukan, walikadep telah lama dimanfaatkan penduduk Desa Blumah sebagai obat tradisonal atau jamu. Lebih dari 10% penduduk dari 448 keluarga memanfaatkan ke­manjurannya untuk menyembuhkan batuk, cacingan, dan meningkatkan naf­su makan anak-anak. Setiap orang yang sakit diberi air walikadep akan kembali segar.
Penelitian dari Nery Sofiaoti (2000) menyimpulkan, tetrastigma sp adalah se­jenis tanaman inang tumbuhan Raflesia mengandung kafein dan nikotin. "Persoalan muncul ketika pemanfaatan tanaman itu tak disertai upaya pelestarian yang membuatnya semakin langka. Tanpa upaya penyelamatan bisa-bisa tanaman langka tersebut punah," tutur istri Arief Kuswanto itu.
Penyelamatan pohon langka ber­lanjut termasuk upaya penang­karan benih supaya pohon bisa ditanam di banyak tempat. Dia pun menyarankan supaya masyarakat bisa melestarikan pohon itu melalui pembuatan peraturan desa (perdes).