Ads 468x60px

Labels

Minggu, 23 Juni 2013

FITK Gelar Reuni Akbar 40 Generasi

Semarang - Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) menggelar reuni akbar 40 generasi di halaman gedung Q FITK, Minggu (23/6). Kegiatan dibuka Plt Walikota Semarang, Hendi Hendrar Prihadi, sekaligus menyerahkan tropi festival anak soleh dari walikota kepada pemenang.
Kegiatan dengan tema ”Merajut Silaturahmi, Membangun Negeri” itu dihadiri seluruh alumni dari angkatan 1973 sampai angkatan 2008 dihadiri Rektor IAIN Waliosongo, Prof Dr Muhibbin M Ag, Wakil Rektor I, Dr Musahadi dan Wakil Rektor II, Dr Ruswan.
 Rangkaian acara reuni akbar diantaranya Festival Anak Saleh diisi dengan berbagai lomba, di antaranya Mewarnai & Menggambar tingkat TK/RA/BA, Menari tingkat MI/SD, Tilawatil Qur’an TPQ, dan Pidato Bahasa Jawa, Arab, Inggris dan Jawa tingkat MTs/MA.
Turut serta meramaikan pameran pendidikan, acara pameran dimeriahkan dengan pameran produk dari mahasiswa berbagai jurusan seperti Tadris Kimia, Fisika dan bermacam Bazar buku, pakaian, mebel, jajanan, makanan, baik dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) FITK maupun dari pihak luar diantaranya Universitas Wahid Hasyim dan PT Namira Aulia Mulia, dan sebagainya.
Dekan FITK, Sujai dalam sambutannya berharap setelah terselenggaranya acara ini terjalin silaturahim dengan para alumni FITK dan masyarakat Semarang. “Saya ingin warga tahu bahwa di ngaliyan ada FITK”
Dia menambahkan, Alumni FITK mayoritas menjadi guru, artinya para alumni turut mencerdaskan generasi muda yang bermoral dan berkarakter. “kaitannya dengan kurikulum baru, FITK menghimbau kepada alumni untuk mendidik secara professional serta mementingkan pendiidikan karakter dan moral siswa,” ungkapnya.
Menurut Kepala Prodi Studi Islam Pascasarjana Fatah Syukur, yang juga Ketua Panitia dalam acara itu mengatakan, berbagai lomba yang diselengarakan FITK diniatkan untuk memberikan apresiasi terhadap keterampilan yang dimiliki anak-anak agar mampu terus berkembang. ”Anak-anak perlu diperhatikan dan disiapkan dengan baik agar menjadi generasi bangsa yang hebat”

Jumat, 21 Juni 2013

Kurikulum Baru Masih Belum Siap

SEMARANG, suaramerdeka.com - Kurikulum baru yang nanti akan diimplementasikan tahun ajaran baru nanti dinilai masih belum siap. Kalo secara konsep memang banyak keunggulan, akan tetapi secara implementasi banyak persoalan.
Apalagi jika didalamnya banyak terjadi muatan politis.
Hal itu disampaikan ketua PB PGRI, Dr Sulistyo MPd dalam Seminar Nasional bertajuk "Tafsir Kurikulum Baru Pendidikan Bermutu bersama Habiburrahman Al-Shirazy", yang digelar Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Walisongo, Jum'at (21/6) di Aula II kampus 3 IAIN.
"Padahal inti dari kurikulum adalah kesiapan guru dalam mengimplementasikannya. Yang menjadi persoalan lagi bagaimana caranya mengajarkan materi IPA dan IPS pada mata pelajaran Bahasa Indonesia," tandasnya mantan rektor IKIP PGRI Semarang tersebut.
Menurutnya, memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan harus dimulai dengan memperbaiki dan meningkatkan kualitas  guru, jadi bagi saya tidak perlu merubah kurikulum, yang terpenting meningkatkan kualitas guru masa depan serta memberi kelayakan gaji bagi yang guru kontrak dan honorer.
Sementara itu habiburrahman El-Shirazy mengatakan, pendidikan karakter sangat penting dalam pendidikan. Pendidikan karakter ini sudah diajarkan oleh Rasulullah SAW dengan teladan kemuliaan akhlaknya.

Seminar dibuka Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Dr Sujai MAg. Serta dihadiri kepala sekolah dan guru dari RA, SD, SMP, SMA sederajat di Semarang.

Rabu, 05 Juni 2013

Mahasiswa Biologi Bagikan 200 Bibit Pohon


SEMARANG, suaramerdeka.com - Memperingati hari lingkungan hidup yang jatuh pada tanggal 5 Juni 2013, sekitar 70 mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Himpunan Mahasiswa Biologi se-Indonesia menggelar aksi simpatik dengan membagikan 200 bibit pohon kepada masyarakat yang melintas di Jalan Pahlawan Semarang, Rabu (5/6). Mereka membagikan bibit tiga jenis pohon yakni mahoni, jati dan sengon.
image
Abdul Halim koordinator aksi mengatakan, dipilihnya tiga pohon tersebut selain karena pohon tersebut mudah ditanam di iklim tropis seperti di Indonesia, juga karena memiliki umur yang panjang. "Selain itu juga pohon jati dan mahoni lebih bagus menyerap CO2 atau karbondioksida," kata dia.
"Harapan kami dengan adanya aksi ini baik masyarakat maupun Pemerintah selaku pemangku kebijakan bisa mempunyai kesadaran global akan kebutuhan dan tidakan terhadap lingkungan yang positif seperti contoh paling kecil adalah membuang sampah pada tempatnya," imbuh dia.
Aksi tersebut diikuti oleh perwakilan Mahasiswa Jurusan Biologi dari berbagai kampus di Indonesia seperti IAIN Walisongo Semarang, Unnes, IKIP PGRI Semarang, Universitas Islam Riau, Universitas Mulawarman Samarinda, Universitas Muhammadiyah Sukabumi, Universitas Negeri Malang, UIN Makasar, UIN Malang, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan lainnya.
Aksi yang dipusatkan di jalan Lampu merah depan Markas Polda Jawa Tengah tersebut disambut antusias warga pengguna jalan.
Muhammad Husni Misalnya, Pengendara Motor yang juga warga asal jepara tersebut mengaku bersyukur masih ada yang peduli dengan lingkungan hidup. "Alhamdulillah dizaman seperti ini masih ada yang masih peduli dengan lingkungan," ujarnya.
Sebelumnya mereka melakukan orasi di depan kantor DPRD Jawa Tengah, menuntut pemerintah menindak tegas pemusnahan dan pemburuan liar oleh perseorangan dan instansi yang menjual belikan satwa  liar yang telah dilindungi undang-undang.
"Tunjukan dan realisasikan apa yang menjadi visi misi pemerintah yang berkaitan dengan persoalan stabilitas lingkungan," kata salah seorang mahasiswa.
Mereka juga membentangkan poster berisi ajakan menjaga dan melestarikan lingkungan, di antaranya "stop bio piracy", "save our genetic material", "mari bangun kesadaran menjaga lingkungan", dan "turunkan pemerintah yang tidak sadar lingkungan" dan lainya